PERJALANAN HIDUP DIMULAI PADA UMUR 40….

Moderators: Shana, Indonesian Moderator

Post Reply
Zahra Gabriel
Posts: 65
Joined: Tue May 18, 2021 1:35 am

oleh : Aba Al-Sadiq


Perjalanan hidup kelihatannya dimulai pada usia 40 tahun bagi sebagian figur-figur terkenal yang ada di dalam Quran dan Injil….


Ada dua kata di dalam Quran… Balagh Ashadahe بَلَغَ اَشُدَّہٗ

Dua kata itu artinya “mencapai penyelesaian terbaik” atau “kedewasaan” atau “penuh tenaga


Dikatakan di dalam Quran Surah Al Ahqaf ayat 15

وَوَصَّیۡنَا الۡاِنۡسٰنَ بِوٰلِدَیۡہِ اِحۡسٰنًا ۖ حَمَلَتۡہُ اُمُّہٗ کُرۡہًا وَّوَضَعَتۡہُ کُرۡہًا ۖ وَّحَمۡلُہٗ وَفِصٰلُہٗ ثَلٰثُوۡنَ شَہۡرًا ۚ حَتّٰۤی اِذَا بَلَغَ اَشُدَّہٗ وَبَلَغَ اَرۡبَعِیۡنَ سَنَۃً قَالَ رَبِّ اَوۡزِعۡنِیۡۤ اَنۡ اَشۡکُرَ نِعۡمَتَکَ الَّتِیۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَیَّ وَعَلٰی وٰلِدَیَّ وَاَنۡ اَعۡمَلَ صٰلِحًا تَرۡضٰٮہُ وَاَصۡلِحۡ لِیۡ فِیۡ ذُرِّیَّتِیۡۤ ۖ اِنِّیۡ تُبۡتُ اِلَیۡکَ وَاِنِّیۡ مِنَ الۡمُسۡلِمِیۡنَ

Kami perintahkan kepada manusia, supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila ia telah dewasa, dan umurnya sampai empat puluh tahun, ia berdo'a: ‘Ya Rabb-ku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau, yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku, dan supaya aku dapat berbuat amal yang shaleh, yang Engkau redhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada, Engkau dan sesungguhnya, aku termasuk orang-orang yang berserah diri.’


Maka terdapat hubungan yang dikatakan di dalam Al Quran antara umur 40 dan antara keadaan penuh tenaga dan kedewasaan. Allah menyatakan bahwa pada umur 40 manusia mencapai kedewasaan penuh dan lengkap dan berpaling kepada Allah.


Pada surah 40:67 dikatakan

ہُوَ الَّذِیۡ خَلَقَکُمۡ مِّنۡ تُرَابٍ ثُمَّ مِنۡ نُّطۡفَۃٍ ثُمَّ مِنۡ عَلَقَۃٍ ثُمَّ یُخۡرِجُکُمۡ طِفۡلًا ثُمَّ لِتَبۡلُغُوۡۤا اَشُدَّکُمۡ ثُمَّ لِتَکُوۡنُوۡا شُیُوۡخًا ۚ وَمِنۡکُمۡ مَّنۡ یُّتَوَفّٰی مِنۡ قَبۡلُ ۖ وَلِتَبۡلُغُوۡۤا اَجَلًا مُّسَمًّی وَّلَعَلَّکُمۡ تَعۡقِلُوۡنَ

Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup), supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan, sebelum itu. (Kami perbuat demikian), supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan, dan supaya kamu memahami(nya).


Oleh karena itu sangatlah jelas bahwa hal ini adalah tahapan dan umur ketika seseorang menjadi dewasa namun apakah yang begitu signifikan dari umur 40 ini? Apakah ini hanya mengenai tubuh fisik saja ataukah tentang pikiran juga?


وَلَا تَقۡرَبُوۡا مَالَ الۡیَتِیۡمِ اِلَّا بِالَّتِیۡ ہِیَ اَحۡسَنُ حَتّٰی یَبۡلُغَ اَشُدَّہٗ ۚ وَاَوۡفُوۡا بِالۡعَہۡدِ ۖ اِنَّ الۡعَہۡدَ کَانَ مَسۡـُٔوۡلًا

Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa; dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.

Surah Bani Israil ayat 34


وَلَا تَقۡرَبُوۡا مَالَ الۡیَتِیۡمِ اِلَّا بِالَّتِیۡ ہِیَ اَحۡسَنُ حَتّٰی یَبۡلُغَ اَشُدَّہٗ ۖ وَاَوۡفُوا الۡکَیۡلَ وَالۡمِیۡزَانَ بِالۡقِسۡطِ ۖ لَا نُکَلِّفُ نَفۡسًا اِلَّا وُسۡعَہَا ۖ وَاِذَا قُلۡتُمۡ فَاعۡدِلُوۡا وَلَوۡ کَانَ ذَا قُرۡبٰی ۖ وَبِعَہۡدِ اللّٰہِ اَوۡفُوۡا ۚ ذٰلِکُمۡ وَصّٰٮکُمۡ بِہٖ لَعَلَّکُمۡ تَذَکَّرُوۡنَ

Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang, melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun dia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu, agar kamu ingat.

Surah 6:152


Di dalam surah ini terlihat indikasi bahwa bahkan anak yatim tidak dapat mengambil keputusan terbaik secara layak sehubungan dengan masalah finansialnya sendiri sampai ia mencapai umur 40….

Di dalam Surah Al Kahf di dalam kisah dua anak yatim dan dinding rumah, kisah itu mengindikasikan bahwa ada harta benda yang tersembunyi yang disimpan bagi mereka berdua sampai mereka mencapai usia 40….


وَاَمَّا الۡجِدَارُ فَکَانَ لِغُلٰمَیۡنِ یَتِیۡمَیۡنِ فِی الۡمَدِیۡنَۃِ وَکَانَ تَحۡتَہٗ کَنۡزٌ لَّہُمَا وَکَانَ اَبُوۡہُمَا صٰلِحًا فَاَرَادَ رَبُّکَ اَنۡ یَّبۡلُغَاۤ اَشُدَّہُمَا وَیَسۡتَخۡرِجَا کَنۡزَہُمَا رَحۡمَۃً مِّنۡ رَّبِّکَ ۚ وَمَا فَعَلۡتُہٗ عَنۡ اَمۡرِیۡ ۚ ذٰلِکَ تَاۡوِیۡلُ مَا لَمۡ تَسۡطِع عَّلَیۡہِ صَبۡرًا

Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang shaleh, maka Rabb-mu menghendaki, agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya, dan mengeluarkan simpanan itu, sebagai rahmat dari Rabb-mu; dan bukanlah aku melakukannya itu, menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan(ku), yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.

Surah 18:82

journey1.png
journey1.png (2.05 MiB) Viewed 1181 times



یٰۤاَیُّہَا النَّاسُ اِنۡ کُنۡتُمۡ فِیۡ رَیۡبٍ مِّنَ الۡبَعۡثِ فَاِنَّا خَلَقۡنٰکُمۡ مِّنۡ تُرَابٍ ثُمَّ مِنۡ نُّطۡفَۃٍ ثُمَّ مِنۡ عَلَقَۃٍ ثُمَّ مِنۡ مُّضۡغَۃٍ مُّخَلَّقَۃٍ وَّغَیۡرِ مُخَلَّقَۃٍ لِّنُبَیِّنَ لَکُمۡ ۚ وَنُقِرُّ فِی الۡاَرۡحَامِ مَا نَشَآءُ اِلٰۤی اَجَلٍ مُّسَمًّی ثُمَّ نُخۡرِجُکُمۡ طِفۡلًا ثُمَّ لِتَبۡلُغُوۡۤا اَشُدَّکُمۡ ۖ وَمِنۡکُمۡ مَّنۡ یُّتَوَفّٰی وَمِنۡکُمۡ مَّنۡ یُّرَدُّ اِلٰۤی اَرۡذَلِ الۡعُمُرِ لِکَیۡلَا یَعۡلَمَ مِنۡۢ بَعۡدِ عِلۡمٍ شَیۡـًٔا ۚ وَتَرَی الۡاَرۡضَ ہَامِدَۃً فَاِذَاۤ اَنۡزَلۡنَا عَلَیۡہَا الۡمَآءَ اہۡتَزَّتۡ وَرَبَتۡ وَاَنۡۢبَتَتۡ مِنۡ کُلِّ زَوۡجٍۭ بَہِیۡجٍ

Hai manusia, kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur); maka (ketahuilah) sesungguhnya, Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya, dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu, dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai pada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan, dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun, yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering pada awalnya, kemudian apabila Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu, dan suburlah tanahnya, dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.

Surah 22:5


Jika kita melihat pada kisah Musa (as), terdapat hal-hal yang menarik perhatian seperti berikut ini:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
1. طسم
2. تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْمُبِينِ
3. نَتْلُو عَلَيْكَ مِنْ نَبَإِ مُوسَىٰ وَفِرْعَوْنَ بِالْحَقِّ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
4. إِنَّ فِرْعَوْنَ عَلَا فِي الْأَرْضِ وَجَعَلَ أَهْلَهَا شِيَعًا يَسْتَضْعِفُ طَائِفَةً مِنْهُمْ يُذَبِّحُ أَبْنَاءَهُمْ وَيَسْتَحْيِي نِسَاءَهُمْ ۚ إِنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ
5. وَنُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ
6. وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَنُرِيَ فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا مِنْهُمْ مَا كَانُوا يَحْذَرُونَ
7. وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ أُمِّ مُوسَىٰ أَنْ أَرْضِعِيهِ ۖ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِي الْيَمِّ وَلَا تَخَافِي وَلَا تَحْزَنِي ۖ إِنَّا رَادُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ الْمُرْسَلِينَ
8. فَالْتَقَطَهُ آلُ فِرْعَوْنَ لِيَكُونَ لَهُمْ عَدُوًّا وَحَزَنًا ۗ إِنَّ فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا كَانُوا خَاطِئِينَ
9. وَقَالَتِ امْرَأَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِي وَلَكَ ۖ لَا تَقْتُلُوهُ عَسَىٰ أَنْ يَنْفَعَنَا أَوْ نَتَّخِذَهُ وَلَدًا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
10. وَأَصْبَحَ فُؤَادُ أُمِّ مُوسَىٰ فَارِغًا ۖ إِنْ كَادَتْ لَتُبْدِي بِهِ لَوْلَا أَنْ رَبَطْنَا عَلَىٰ قَلْبِهَا لِتَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
11. وَقَالَتْ لِأُخْتِهِ قُصِّيهِ ۖ فَبَصُرَتْ بِهِ عَنْ جُنُبٍ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
12. وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ الْمَرَاضِعَ مِنْ قَبْلُ فَقَالَتْ هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ أَهْلِ بَيْتٍ يَكْفُلُونَهُ لَكُمْ وَهُمْ لَهُ نَاصِحُونَ
13. فَرَدَدْنَاهُ إِلَىٰ أُمِّهِ كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلَا تَحْزَنَ وَلِتَعْلَمَ أَنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
14. وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَاسْتَوَىٰ آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا ۚ وَكَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
15. وَدَخَلَ الْمَدِينَةَ عَلَىٰ حِينِ غَفْلَةٍ مِنْ أَهْلِهَا فَوَجَدَ فِيهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلَانِ هَٰذَا مِنْ شِيعَتِهِ وَهَٰذَا مِنْ عَدُوِّهِ ۖ فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِي مِنْ شِيعَتِهِ عَلَى الَّذِي مِنْ عَدُوِّهِ فَوَكَزَهُ مُوسَىٰ فَقَضَىٰ عَلَيْهِ ۖ قَالَ هَٰذَا مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ ۖ إِنَّهُ عَدُوٌّ مُضِلٌّ مُبِينٌ
16. قَالَ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
17. قَالَ رَبِّ بِمَا أَنْعَمْتَ عَلَيَّ فَلَنْ أَكُونَ ظَهِيرًا لِلْمُجْرِمِينَ
18. فَأَصْبَحَ فِي الْمَدِينَةِ خَائِفًا يَتَرَقَّبُ فَإِذَا الَّذِي اسْتَنْصَرَهُ بِالْأَمْسِ يَسْتَصْرِخُهُ ۚ قَالَ لَهُ مُوسَىٰ إِنَّكَ لَغَوِيٌّ مُبِينٌ
19. فَلَمَّا أَنْ أَرَادَ أَنْ يَبْطِشَ بِالَّذِي هُوَ عَدُوٌّ لَهُمَا قَالَ يَا مُوسَىٰ أَتُرِيدُ أَنْ تَقْتُلَنِي كَمَا قَتَلْتَ نَفْسًا بِالْأَمْسِ ۖ إِنْ تُرِيدُ إِلَّا أَنْ تَكُونَ جَبَّارًا فِي الْأَرْضِ وَمَا تُرِيدُ أَنْ تَكُونَ مِنَ الْمُصْلِحِينَ
20. وَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ يَسْعَىٰ قَالَ يَا مُوسَىٰ إِنَّ الْمَلَأَ يَأْتَمِرُونَ بِكَ لِيَقْتُلُوكَ فَاخْرُجْ إِنِّي لَكَ مِنَ النَّاصِحِينَ
21. فَخَرَجَ مِنْهَا خَائِفًا يَتَرَقَّبُ ۖ قَالَ رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
22. وَلَمَّا تَوَجَّهَ تِلْقَاءَ مَدْيَنَ قَالَ عَسَىٰ رَبِّي أَنْ يَهْدِيَنِي سَوَاءَ السَّبِيلِ
23. وَلَمَّا وَرَدَ مَاءَ مَدْيَنَ وَجَدَ عَلَيْهِ أُمَّةً مِنَ النَّاسِ يَسْقُونَ وَوَجَدَ مِنْ دُونِهِمُ امْرَأَتَيْنِ تَذُودَانِ ۖ قَالَ مَا خَطْبُكُمَا ۖ قَالَتَا لَا نَسْقِي حَتَّىٰ يُصْدِرَ الرِّعَاءُ ۖ وَأَبُونَا شَيْخٌ كَبِيرٌ
24. فَسَقَىٰ لَهُمَا ثُمَّ تَوَلَّىٰ إِلَى الظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
25. فَجَاءَتْهُ إِحْدَاهُمَا تَمْشِي عَلَى اسْتِحْيَاءٍ قَالَتْ إِنَّ أَبِي يَدْعُوكَ لِيَجْزِيَكَ أَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَا ۚ فَلَمَّا جَاءَهُ وَقَصَّ عَلَيْهِ الْقَصَصَ قَالَ لَا تَخَفْ ۖ نَجَوْتَ مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
26. قَالَتْ إِحْدَاهُمَا يَا أَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ ۖ إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأَمِينُ
27. قَالَ إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أُنْكِحَكَ إِحْدَى ابْنَتَيَّ هَاتَيْنِ عَلَىٰ أَنْ تَأْجُرَنِي ثَمَانِيَ حِجَجٍ ۖ فَإِنْ أَتْمَمْتَ عَشْرًا فَمِنْ عِنْدِكَ ۖ وَمَا أُرِيدُ أَنْ أَشُقَّ عَلَيْكَ ۚ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّالِحِينَ
28. قَالَ ذَٰلِكَ بَيْنِي وَبَيْنَكَ ۖ أَيَّمَا الْأَجَلَيْنِ قَضَيْتُ فَلَا عُدْوَانَ عَلَيَّ ۖ وَاللَّهُ عَلَىٰ مَا نَقُولُ وَكِيلٌ
29. فَلَمَّا قَضَىٰ مُوسَى الْأَجَلَ وَسَارَ بِأَهْلِهِ آنَسَ مِنْ جَانِبِ الطُّورِ نَارًا قَالَ لِأَهْلِهِ امْكُثُوا إِنِّي آنَسْتُ نَارًا لَعَلِّي آتِيكُمْ مِنْهَا بِخَبَرٍ أَوْ جَذْوَةٍ مِنَ النَّارِ لَعَلَّكُمْ تَصْطَلُونَ
30. فَلَمَّا أَتَاهَا نُودِيَ مِنْ شَاطِئِ الْوَادِ الْأَيْمَنِ فِي الْبُقْعَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ الشَّجَرَةِ أَنْ يَا مُوسَىٰ إِنِّي أَنَا اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
31. وَأَنْ أَلْقِ عَصَاكَ ۖ فَلَمَّا رَآهَا تَهْتَزُّ كَأَنَّهَا جَانٌّ وَلَّىٰ مُدْبِرًا وَلَمْ يُعَقِّبْ ۚ يَا مُوسَىٰ أَقْبِلْ وَلَا تَخَفْ ۖ إِنَّكَ مِنَ الْآمِنِينَ
32. اسْلُكْ يَدَكَ فِي جَيْبِكَ تَخْرُجْ بَيْضَاءَ مِنْ غَيْرِ سُوءٍ وَاضْمُمْ إِلَيْكَ جَنَاحَكَ مِنَ الرَّهْبِ ۖ فَذَانِكَ بُرْهَانَانِ مِنْ رَبِّكَ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمًا فَاسِقِينَ
33. قَالَ رَبِّ إِنِّي قَتَلْتُ مِنْهُمْ نَفْسًا فَأَخَافُ أَنْ يَقْتُلُونِ
34. وَأَخِي هَارُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّي لِسَانًا فَأَرْسِلْهُ مَعِيَ رِدْءًا يُصَدِّقُنِي ۖ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يُكَذِّبُونِ
35. قَالَ سَنَشُدُّ عَضُدَكَ بِأَخِيكَ وَنَجْعَلُ لَكُمَا سُلْطَانًا فَلَا يَصِلُونَ إِلَيْكُمَا ۚ بِآيَاتِنَا أَنْتُمَا وَمَنِ اتَّبَعَكُمَا الْغَالِبُونَ
36. فَلَمَّا جَاءَهُمْ مُوسَىٰ بِآيَاتِنَا بَيِّنَاتٍ قَالُوا مَا هَٰذَا إِلَّا سِحْرٌ مُفْتَرًى وَمَا سَمِعْنَا بِهَٰذَا فِي آبَائِنَا الْأَوَّلِينَ
37. وَقَالَ مُوسَىٰ رَبِّي أَعْلَمُ بِمَنْ جَاءَ بِالْهُدَىٰ مِنْ عِنْدِهِ وَمَنْ تَكُونُ لَهُ عَاقِبَةُ الدَّارِ ۖ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
38. وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَلْ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَىٰ إِلَٰهِ مُوسَىٰ وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ
39. وَاسْتَكْبَرَ هُوَ وَجُنُودُهُ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ إِلَيْنَا لَا يُرْجَعُونَ
40. فَأَخَذْنَاهُ وَجُنُودَهُ فَنَبَذْنَاهُمْ فِي الْيَمِّ ۖ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الظَّالِمِينَ
41. وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يُنْصَرُونَ
42. وَأَتْبَعْنَاهُمْ فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا لَعْنَةً ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ هُمْ مِنَ الْمَقْبُوحِينَ
43. وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ مِنْ بَعْدِ مَا أَهْلَكْنَا الْقُرُونَ الْأُولَىٰ بَصَائِرَ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةً لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
44. وَمَا كُنْتَ بِجَانِبِ الْغَرْبِيِّ إِذْ قَضَيْنَا إِلَىٰ مُوسَى الْأَمْرَ وَمَا كُنْتَ مِنَ الشَّاهِدِينَ

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang nyata (atau terang, dari Allah).

Kami membacakan kepadamu, sebagian dari kisah Musa dan Fir'aun dengan benar, untuk orang-orang yang beriman.

Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi, dan menjadikan penduduknya berpecah-belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka, dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir'aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.

Dan Kami hendak memberi karunia, kepada orang-orang yang tertindas (Bani Israil) di bumi (Mesir) itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin, dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)
dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka (Bani Israil) di muka bumi, dan akan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman beserta tentaranya, apa yang selalu mereka kuatirkan dari mereka (Bani Israil) itu.

Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa: 'Susuilah dia, dan apabila kamu kuatir terhadapnya (karena akan dibunuh oleh Fir'aun), maka jatuhkanlah (alirkanlah) dia (dalam perahu kecil dan keranjang) ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu kuatir dan jangan (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya, Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.

Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir'aun yang akibatnya (nanti) dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Fir'aun dan Haman beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah.

Dan berkatalah istri Fir'aun: '(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita, atau kita ambil ia menjadi anak', sedangkan mereka tiada menyadari (akibatnya nanti).

Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, supaya ia termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah).

Dan berkatalah ibu Musa, kepada saudara Musa yang perempuan: 'Ikutilah dia'. Maka kelihatan olehnya Musa dari jauh, sedang mereka tidak mengetahuinya,

dan Kami cegah Musa, dari menyusui kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya), sebelum itu; maka berkatalah saudara Musa (kepada istri Fir'aun): 'Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu, ahlulbait yang akan memeliharanya untukmu, dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?'

Maka Kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berduka-cita, dan supaya ia mengetahui, bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.

Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

Dan Musa masuk ke kota (Memphis), ketika penduduknya sedang lengah, maka didapatinya di dalam kota itu, dua orang laki-laki yang berkelahi; yang seorang dari golongannya (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir'aun). Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya, lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Musa berkata: ‘Ini adalah perbuatan syaitan, sesungguhnya syaitan itu musuh yang menyesatkan, lagi nyata (permusuhannya).’

Musa berdo'a: 'Ya Rabb-ku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri, karena itu ampunilah aku'. Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang.

Musa berkata: ‘Ya Rabb-ku, demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong, bagi orang-orang yang berdosa.’

Karena itu, jadilah Musa di kota itu merasa takut menunggu-nunggu dengan kuatir (akibat perbuatannya), maka tiba-tiba orang yang meminta pertolongan(nya) kemarin, berteriak meminta pertolongan (lagi) kepadanya. Musa berkata kepadanya: ‘Sesungguhnya kamu benar-benar orang sesat yang nyata (kesesatannya)(, karena mempunyai banyak musuh).’

Maka tatkala Musa hendak memegang(nya) dengan keras, orang yang menjadi musuh keduanya, musuhnya berkata: ‘Hai Musa, apakah kamu bermaksud hendak membunuhku, sebagaimana kamu kemarin telah membunuh seorang manusia? Kamu tidak bermaksud (lain), melainkan (hanya) hendak menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang di negeri (ini), dan tiadalah kamu hendak menjadi salah seorang, dari orang-orang yang mengadakan perdamaian.’

Dan datanglah seorang laki-laki dari ujung kota, (dengan) bergegas-gegas seraya berkata: ‘Hai Musa, sesungguhnya pembesar negeri sedang berunding tentang kamu, untuk membunuhmu, sebab itu keluarlah (dari kota ini), sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasehat kepadamu.’

Maka keluarlah Musa dari kota itu, dengan rasa takut (dan) menunggu-nunggu dengan kuatir, dia berdo'a: ‘Ya Rabb-ku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu.’

Dan tatkala ia menghadap ke jurusan negeri Madyan, ia berdo'a (lagi): ‘Mudah-mudahan Rabb-ku memimpinku ke jalan yang benar.’

Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Madyan, ia menjumpai di sana sekumpulan orang, yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: 'Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?'. Kedua wanita menjawab: ‘Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum penggembala-penggembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua, yang telah lanjut umurnya.’

Maka Musa memberi minum ternak itu, untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh, lalu berdo'a: ‘Ya Rabb-ku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan, yang Engkau (bisa) turunkan kepadaku.’

Kemudian datanglah kepada Musa, salah seorang dari kedua wanita itu, (sambil) berjalan dengan kemalu-maluan, ia berkata: ‘Sesungguhnya bapakku memanggil kamu, agar ia memberi balasan terhadap (kebaikan)mu, memberi minum (ternak) kami.’ Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syu'aib), dan menceritakan kepadanya cerita (mengenai dirinya). Syu'aib berkata: ‘Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim itu.’

Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: ‘Ya bapakku, ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik, yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita), ialah orang yang kuat, lagi dapat dipercaya.’

Berkatalah dia (Syu'aib): ‘Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu, dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku (digaji selama ) delapan tahun, dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun, maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu (tidak mewajibkan menambah waktu kerja). Dan kamu insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik.’

Dia (Musa) berkata: ‘Inilah (perjanjian) antara aku dan kamu (Syu'aib). Mana saja dari kedua waktu yang ditentukan itu aku sempurnakan, maka tidak ada tuntutan tambahan atas diriku (lagi). Dan Allah adalah saksi atas apa yang kita ucapkan.’

Maka tatkala Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan, dan dia berangkat dengan keluarganya, dilihatnya api di lereng gunung. Ia berkata kepada keluarganya: ‘Tunggulah (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari (tempat) api itu, atau (membawa) sesuluh api, agar kamu dapat menghangatkan badan.’

Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia (oleh Allah) dari (arah) pinggir lembah yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu: ‘Ya Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah, Rabb semesta alam,

dan lemparkanlah tongkatmu.’ Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak, seolah-olah dia seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Kemudian Musa diserukan): ‘Hai Musa datanglah kepada-Ku, dan janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman.’

‘Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia keluar (berwarna) putih tidak bercacat (jernih), bukan karena penyakit, dan dekapkanlah kedua tanganmu (ke dada)mu bila ketakutan, maka yang demikian itu adalah dua mu'jizat dari Rabb-mu (yang akan kamu hadapkan kepada Fir'aun dan pembesar-pembesarnya). Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang fasik.’

Musa berkata: 'Ya Rabb-ku, sesungguhnya aku telah membunuh seorang manusia, dari golongan mereka (kaum Fir'aun), maka aku takut mereka akan membunuhku.

Dan (lagi) saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripada aku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku, untuk membenarkan (perkataan)ku; sesungguhnya aku kuatir mereka akan mendustakanku.’

Allah berfirman: ‘Kami akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar, maka mereka tidak dapat mencapaimu; (berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mu'jizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamu-lah yang menang.’

Maka tatkala Musa datang kepada mereka, dengan (membawa) mu'jizat-mu'jizat Kami yang nyata, mereka berkata: ‘Ini tidaklah lain hanyalah sihir yang dibuat-buat, dan kami belum pernah mendengar (seruan yang seperti) ini pada nenek moyang kami dahulu.’

Musa menjawab: ‘Rabb-ku lebih mengetahui, orang yang (patut) membawa petunjuk dari sisi-Nya, dan siapa yang akan mendapat kesudahan (yang baik) di akhirat. Sesungguhnya tidaklah akan mendapat kemenangan orang-orang yang zalim.’

Dan berkata Fir'aun: ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui ilah bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat (batu bata), kemudian buatlah untukku bangunan yang tinggi, supaya aku dapat naik melihat Ilah Musa (di langit), dan sesungguhnya aku benar-benar yakin, bahwa dia termasuk orang-orang pendusta.’

Dan berlaku angkuhlah Fir'aun dan bala tentaranya di bumi (Mesir), tanpa alasan yang benar, dan mereka menyangka, bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami.

Maka Kami hukumlah Fir'aun dan bala tentaranya, lalu kami lemparkan (tenggelamkan) mereka ke dalam laut. Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim.

Dan Kami jadikan mereka, pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka, dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong.

Dan Kami ikutkan laknat kepada mereka di dunia ini; dan pada hari kiamat, mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah).

Dan sesungguhnya, telah Kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat), sesudah Kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu, untuk menjadi pelita bagi manusia, dan petunjuk dan rahmat, agar mereka ingat (pada kebenaran).

Dan tidaklah kamu (Muhammad) berada di sisi yang sebelah barat, ketika Kami menyampaikan perintah kepada Musa, dan tiada pula kamu termasuk orang-orang yang menyaksikan.

Surah Al Qasas

journey2.jpg
journey2.jpg (582.95 KiB) Viewed 1181 times

Jadi di dalam kisah ini, Musa tumbuh besar di dalam istana sampai ia mencapai usia 40 tahun barulah kisahnya dimulai….


journey3.png
journey3.png (73.61 KiB) Viewed 1181 times

Keterangan gambar:

Kisah Para Rasul 7:22-24

22 Maka, Musa dididik dalam segala hikmat orang-orang Mesir dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya.

23 Namun, ketika Musa genap berusia empat puluh tahun, muncul di dalam hatinya untuk mengunjungi saudara-saudaranya, yaitu keturunan Israel. 24 Dan, ketika melihat salah satu dari mereka diperlakukan dengan tidak adil oleh orang Mesir, Musa datang membela orang yang dianiaya itu dan membalas dengan membunuh orang Mesir itu.



Pada umur 40-lah Tuhan menyempurnakan pengetahuan dan kearifannya….

Ia membunuh si orang Mesir pada umur 40….

Ia melarikan diri ke Midian ketika ia berumur 40….

Ia menikah setelah berumur 40….

Mempunyai anak setelah berumur 40…. Dan tetap tinggal di Midian selama 10 tahun….

Ia menantang Firaun dan memimpin bangsa Israel setelah umur 50!!!!

Ia berkelana di padang pasir 40 tahun lebih

Petualangan Musa dan kisahnya bermula setelah ia berumur 40 sampai ia mencapai umur yang sangat tua…. Kisah-kisah Injil menyebutkan ia berusia 120 tahun ketika ia wafat….




Mari kita lihat kisah selanjutnya….

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
1. الر ۚ تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْمُبِينِ
2. إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
3. نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ هَٰذَا الْقُرْآنَ وَإِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الْغَافِلِينَ
4. إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
5. قَالَ يَا بُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَىٰ إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًا ۖ إِنَّ الشَّيْطَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوٌّ مُبِينٌ
6. وَكَذَٰلِكَ يَجْتَبِيكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ وَيُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَعَلَىٰ آلِ يَعْقُوبَ كَمَا أَتَمَّهَا عَلَىٰ أَبَوَيْكَ مِنْ قَبْلُ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
7. لَقَدْ كَانَ فِي يُوسُفَ وَإِخْوَتِهِ آيَاتٌ لِلسَّائِلِينَ
8. إِذْ قَالُوا لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَىٰ أَبِينَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّ أَبَانَا لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
9. اقْتُلُوا يُوسُفَ أَوِ اطْرَحُوهُ أَرْضًا يَخْلُ لَكُمْ وَجْهُ أَبِيكُمْ وَتَكُونُوا مِنْ بَعْدِهِ قَوْمًا صَالِحِينَ
10. قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ لَا تَقْتُلُوا يُوسُفَ وَأَلْقُوهُ فِي غَيَابَتِ الْجُبِّ يَلْتَقِطْهُ بَعْضُ السَّيَّارَةِ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ
11. قَالُوا يَا أَبَانَا مَا لَكَ لَا تَأْمَنَّا عَلَىٰ يُوسُفَ وَإِنَّا لَهُ لَنَاصِحُونَ
12. أَرْسِلْهُ مَعَنَا غَدًا يَرْتَعْ وَيَلْعَبْ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
13. قَالَ إِنِّي لَيَحْزُنُنِي أَنْ تَذْهَبُوا بِهِ وَأَخَافُ أَنْ يَأْكُلَهُ الذِّئْبُ وَأَنْتُمْ عَنْهُ غَافِلُونَ
14. قَالُوا لَئِنْ أَكَلَهُ الذِّئْبُ وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّا إِذًا لَخَاسِرُونَ
15. فَلَمَّا ذَهَبُوا بِهِ وَأَجْمَعُوا أَنْ يَجْعَلُوهُ فِي غَيَابَتِ الْجُبِّ ۚ وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُمْ بِأَمْرِهِمْ هَٰذَا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
16. وَجَاءُوا أَبَاهُمْ عِشَاءً يَبْكُونَ
17. قَالُوا يَا أَبَانَا إِنَّا ذَهَبْنَا نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا يُوسُفَ عِنْدَ مَتَاعِنَا فَأَكَلَهُ الذِّئْبُ ۖ وَمَا أَنْتَ بِمُؤْمِنٍ لَنَا وَلَوْ كُنَّا صَادِقِينَ
18. وَجَاءُوا عَلَىٰ قَمِيصِهِ بِدَمٍ كَذِبٍ ۚ قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنْفُسُكُمْ أَمْرًا ۖ فَصَبْرٌ جَمِيلٌ ۖ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ
19. وَجَاءَتْ سَيَّارَةٌ فَأَرْسَلُوا وَارِدَهُمْ فَأَدْلَىٰ دَلْوَهُ ۖ قَالَ يَا بُشْرَىٰ هَٰذَا غُلَامٌ ۚ وَأَسَرُّوهُ بِضَاعَةً ۚ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَعْمَلُونَ
20. وَشَرَوْهُ بِثَمَنٍ بَخْسٍ دَرَاهِمَ مَعْدُودَةٍ وَكَانُوا فِيهِ مِنَ الزَّاهِدِينَ
21. وَقَالَ الَّذِي اشْتَرَاهُ مِنْ مِصْرَ لِامْرَأَتِهِ أَكْرِمِي مَثْوَاهُ عَسَىٰ أَنْ يَنْفَعَنَا أَوْ نَتَّخِذَهُ وَلَدًا ۚ وَكَذَٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوسُفَ فِي الْأَرْضِ وَلِنُعَلِّمَهُ مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ ۚ وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَىٰ أَمْرِهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
22. وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا ۚ وَكَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
23. وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۚ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ ۖ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
24. وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ ۖ وَهَمَّ بِهَا لَوْلَا أَنْ رَأَىٰ بُرْهَانَ رَبِّهِ ۚ كَذَٰلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ ۚ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ
25. وَاسْتَبَقَا الْبَابَ وَقَدَّتْ قَمِيصَهُ مِنْ دُبُرٍ وَأَلْفَيَا سَيِّدَهَا لَدَى الْبَابِ ۚ قَالَتْ مَا جَزَاءُ مَنْ أَرَادَ بِأَهْلِكَ سُوءًا إِلَّا أَنْ يُسْجَنَ أَوْ عَذَابٌ أَلِيمٌ


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Alif Laam Raa'. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang nyata (dari Allah).

Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.

Kami menceritakan kepadamu, kisah yang paling baik, dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya, kamu sebelum (Kami mewahyukan)nya, adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui.

(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya (Yakub): ‘Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas buah bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.’

Ayahnya berkata: ‘Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.

Dan demikianlah Rabb-mu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebagian dari tabir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu, sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Rabb-mu Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.’

Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah, pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya, bagi orang-orang yang bertanya.

(Yaitu) ketika mereka berkata: ‘Sesungguhnya, Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita, daripada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya, ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.

Bunuhlah Yusuf, atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tak dikenal), supaya perhatian ayahmu, tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik.’

Seorang di antara mereka berkata: ‘Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur, supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat.’

Mereka berkata: ‘Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami, terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya, kami adalah orang-orang yang menginginkan kebaikan baginya.

Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya, kami pasti menjaganya.’

Berkata Yakub: ‘Sesungguhnya, kepergian kamu bersama Yusuf, amat menyedihkanku, dan aku kuatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah darinya.’

Mereka berkata: ‘Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya, kami kalau demikian adalah orang-orang yang merugi.’

Maka tatkala mereka membawanya, dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur, (lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu dia sudah dalam sumur), Kami wahyukan kepada Yusuf: ‘Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka, perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi.’

Kemudian mereka datang kepada ayah mereka, di sore hari sambil menangis.

Mereka berkata: ‘Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba, dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar.’

Mereka datang membawa baju gamisnya, (yang berlumuran) dengan darah palsu. Yakub berkata: ‘Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik, perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolonganNya, terhadap apa yang kamu ceritakan.’

Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timba-nya, dia berkata: ‘Oh; khabar gembira, ini seorang anak muda’. Kemudian mereka menyembunyikan dia, sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui, apa yang mereka kerjakan.

Dan mereka menjual Yusuf, dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya, kepada Yusuf.

Dan orang Mesir yang membelinya, berkata kepada istrinya: 'Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat kepada kita, atau kita pungut dia sebagai anak'. Dan demikian pulalah, Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya tabir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.

Dan tatkala dia (Yusuf) cukup dewasa, Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

Dan wanita (Zulaikha), yang Yusuf tinggal di rumahnya, menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya), dan dia menutupi pintu-pintu, seraya berkata: 'Marilah ke sini'. Yusuf berkata: ‘Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukanku dengan baik'. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.’

Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu, andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Rabb-nya. Demikianlah, agar Kami memalingkan darinya, kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya, Yusuf itu termasuk hamba-hamba kami yang terpilih.

Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu, dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf, dari belakang, hingga koyak, dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata: ‘Apakah pembalasan, terhadap orang yang bermaksud serong dengan istrimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih?’

journey4.jpg
journey4.jpg (240.77 KiB) Viewed 1181 times


Jadi di sini kita melihat di dalam kisah Yusuf bahwa ia bermimpi, dilemparkan ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya dan kemudian diadopsi oleh keluarga dari kalangan elite di Mesir…. dan itu semua terjadi… sampai ia mencapai umur 40….

Baru setelah ia berumur 40-lah istri Potifar mencoba merayunya….

Ketika ia berumur 40 Allah menyempurnakan pengetahuan dan kearifannya

Setelah berumur 40 ia dipenjarakan… ia berada di penjara selama 7 tahun lamanya….

Setelah berumur 40-lah ia keluar dan menangani kekeringan di Mesir….

Setelah berumur 50 ia dipersatukan dengan ayah dan anggota keluarganya dan menikah dan mempunyai anak….

Dan sumber-sumber Injil mengatakan bahwa usianya 110 tahun ketika ia wafat….



Juga diketahui secara luas di dalam Islam dan juga dari sumber-sumber Islam yang sangat banyak bahwa Nabi Muhammad (sawas) menerima wahyunya yang pertama dari Jibril pada usia 40 tahun… dan pada saat itulah kisah mengenai Islam dan Nabi Muhammad (sawas) dimulai….

journey5.jpg
journey5.jpg (69.7 KiB) Viewed 1181 times

Dan bagi Ishak…. kisahnya dengan Tuhan dimulai ketika ia berumur 40….


Yakub dan Esau

19 Inilah keturunan Ishak, anak Abraham;
Abraham adalah ayah Ishak, 20 Ishak berumur 40 tahun ketika dia mengambil Ribka; anak perempuan Betuel, orang Aram dari Padan-Aram, dan adik perempuan Laban, orang Aram itu menjadi istrinya

21 Ishak berdoa kepada Tuhan bagi istrinya karena istrinya itu mandul, dan Tuhan mendengar doa Ishak sehingga Ribka mengandung. 22 Akan tetapi, anak-anak itu saling bergulat dalam rahim Ribka sehingga dia berkata, “Mengapa hal ini terjadi kepadaku?” Lalu, dia pergi untuk mencari Tuhan.

23 Tuhanberkata kepadanya,

“Dua bangsa ada dalam rahimmu.
Dua orang yang berasal darimu itu akan dipisahkan.
Yang satu akan lebih kuat daripada yang lain,
dan yang lebih tua akan melayani yang lebih muda.”

24 Ketika tiba waktunya untuk melahirkan, ternyata memang ada anak kembar dalam rahimnya. 25 Yang pertama lahir, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu, dan mereka menamainya Esau. 26 Setelah itu, lahirlah saudaranya dengan tangannya yang sedang memegang tumit Esau. Jadi, dia dinamai Yakub. Ishak berumur 60 tahun ketika Ribka melahirkan mereka.

journey6.jpg
journey6.jpg (68.75 KiB) Viewed 1181 times

Kaleb menerima misi utama pertamanya dari Musa ketika ia berumur 40….


Pembagian untuk Kaleb

6 Keturunan Yehuda datang menghadap Yosua di Gilgal. Kaleb anak Yefune, orang Kenas itu, berkata kepadanya, “Engkau mengetahui firman yang Tuhan katakan kepada Musa, abdi Allah itu, mengenai aku dan mengenai engkau di Kadesh-Barnea. 7 Aku berumur empat puluh tahun ketika Musa, hamba Tuhan itu, mengutus aku dari Kadesh-Barnea, untuk mengintai negeri itu. Dan, aku kembali kepadanya dengan membawa kabar yang jujur. 8 Saudara-saudaraku yang pergi bersamaku membuat hati bangsa ini tawar. Namun, aku tetap mengikuti Tuhan, Allahku, dengan sepenuh hati. 9 Pada waktu itu, Musa bersumpah, katanya, ‘Sesungguhnya, tanah yang diinjak kakimu akan menjadi milik pusakamu dan anak-anakmu sampai selamanya, sebab engkau mengikuti TUHAN, Allahku, dengan sepenuh hati.’


journey7.jpg
journey7.jpg (137.87 KiB) Viewed 1181 times

Adakah lagi yang istimewa mengenai angka 40?

Bagaimana menurut anda?

Nantikan, akan lebih banyak lagi pengetahuan ditambahkan kemudian…..
Post Reply

Return to “Kajian Keagamaan Eksoterik”